Jumat, 03 Januari 2014

METODE PENYULUHAN KEHUTANAN



Metode penyuluhan kehutanan partisipatif yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin , dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal dikatakan bahwa "Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha".
Penyuluh partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada petani agar dapat mandiri, yaitu kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan.Dengan pelatihan metode penyuluhan pertanian partisipatif, para penyuluh kehutanan akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi pertanian setempat yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh pertanian dan petani, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan usahatani di lapangan.
Metode penyuluhan berbasis TIK memang sangat bagus, namun jika melihat kondisi petani yang ada dalam menjakau akses tersebut tentu mereka masih lemah dalam mengakses TIK. Melihat keterbatasan tersebut maka aplikasi TIK perlu dimodifikasikan dengan media konvensional. Artinya informasi yang diperoleh malalui aplikasi teknologi informasi, misalnya internet dapat disederhanakan dan dikemas kembali sesuai kebutuhan dan karakteristik pengguna akhir oleh penyuluh pertanian atau fasilitator. 
Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode perorangan atau personal approach sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh ataupun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat setempat.
Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan.Contohnya :
a.       Kunjungan ke rumah petani, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.
b.      Surat menyurat secara perorangan.
c.       Demonstrasi pilot.
d.      Belajar perorangan, belajar praktek.
e.       Hubungan telepon
b)      Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar